
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di
Indonesia sejak 1945
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu
modal penting dalam membangun suatu negara. Sejak berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia tahun 1945, pihak pemerintah dan swasta berupaya
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cocok bagi pembangunan bangsa
dan negara Indonesia. Salah satu indikator kesungguhan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yaitu didirikannya lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian, yang
didirikan baik oleh pemerintah maupun swasta.
Kepedulian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya di Indonesia sudah ada sejak masa kolonial. Lembaga-lembaga iptek yang didirikan saat itu antara lain Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) dan Lembaga Biologi Molekular Eijkman.
Kepedulian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya di Indonesia sudah ada sejak masa kolonial. Lembaga-lembaga iptek yang didirikan saat itu antara lain Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) dan Lembaga Biologi Molekular Eijkman.
Setelah Indonesia merdeka, lembaga-lembaga itu
tetap berlanjut namun di bawah naungan pemerintah RI. BWKG misalnya, sekarang
lebih dikenal dengan nama Museum Gajah. Selain lembaga-lembaga peninggalan
Belanda tersebut pemerintah RI juga mendirikan lembaga-lembaga penelitian baru
sesuai dengan perkembangan zaman. Lembaga-lembaga penelitian itu antara lain
Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasioanal (Bakosurtanal), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), dan Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Selain lembaga-lembaga penelitian, perkembangan
teknologi di Indonesia juga mengalami kemajuan. Dalam bidang komunikasi,
pemerintah RI membeli satelit yang diberi nama Sistem Komunikasi Satelit
Domestik Palapa (SKSD Palapa). Lembaga-lembaga siaran radio dan televisi juga
mengalami perkembangan pesat sejak kemerdekaan Indonesia.
Source : Iskandar, Mohammad, dkk. (2007). Sejarah Indonesia dalam
Perkembangan Zaman untuk SMA Program IPA. Jakarta: Ganeca
Exact.
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll
Kemiskinan dalam
pengertian konvensional merupakan pendapatan (income) dari suatu
kelompok masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu
seringkali berbagai upaya pengentasan kemiskinan hanya berorientasi pada upaya
peningkatan pendapatan kelompok masyarakat miskin.
Kemiskinan
seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai
keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah
yang sangat kompleks, baik dari faktor penyebab maupun dampak yang
ditimbulkannya.
Kemiskinan dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) pengertian, yakni: kemiskinan absolut, kemiskinan
relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut
apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti: pangan, sandang, kesehatan, papan,
pendidikan. Seseorang tergolong miskin relatif apabila seseorang tersebut
sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah
kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedangkan seseorang tergolong miskin kultural
apabila seseorang atau sekelompok masyarakat tersebut memiliki sikap tidak mau
berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain
yang membantunya.
Kesimpulan
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara
teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di
dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah
dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu
pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral
dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau
mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu
mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Dalam hal
kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya
yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan
sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan
kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental.
Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini
pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan
mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem
kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar